*Cap*
This Story is dedicated to my bestfriend, Melda, who is recently falling in love with Ji ChangWook
Matahari telah pergi meninggalkan bumi melalui ufuk barat. Sesungguhnya bola panas raksasa itu telah meinggalkan bumi sejak 4 jam lalu, namun aku sudah amat merindukan bintang raksasa itu. Aku amat menyukai matahari, benda itu memberikan kehangatan kepada siapapun tanpa pamrih, juga memberikan keindahan tiada tara baik saat terbit maupun terbenam. Sayangnya, pekerjaan yang menumpuk serta deadline yang amat pendek memaksaku berkutat di dalam bilik kantorku hingga pukul 10 malam. Aku merenggangkan leherku yang kaku akibat duduk di depan komputer terlalu lama.
Perlahan bus yang kutumpangi mulai memasuki halte tempat aku turun. Aku segera bangkit dan berdiri di depan pintu keluar bus yang hanya mana akulah satu-satunya penumpang bus terakhir ini. Aku langsung melompat turun dari bus itu begitu pintunya terbuka. Tak butuh waktu lama bagiku untuk menyadari betapa dinginnya malam ini. Aku merapatkan cap hitam dengan bordir initial namaku demi menjaga kehangatan kepalaku. Aku benci udara dingin, itu hanya akan membuatmu sakit dan berkahir pada jadwalmu yang berantakan. Continue reading →